BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ice
Maker atau Mesin Es Batu, awalnya masuk ke tanah Indonesia dibawa oleh
restoran-restoran cepat saji ala amerika sebut saja KFC, MC Donald, Burger
King, dkk. Karena es batu adalah sangat penting dan crusial perannya untuk
mendingikan minuman dimana akan menimbulkan sensasi segar peminumnya menjadikan
alasan utama es batu sangat di anak emaskan dalam industri kuliner.

Mesin ice cube ini sangat cocok digunakan untuk restoran, cafe,
rumah makan dan lain sebagainya. Karena es batu yang dihasilkan sudah berbentuk
kotak kecil-kecil, sehingga tinggal memasukkannya ke dalam gelas tanpa
repot lagi memecah balok es dan sebagainya. Mesin ini juga merupakan
suatu peluang usaha yang cukup bagus yaitu membuka usaha penjualan es batu. Karena semakin tingginya akan
permintaan es batu yang sudah dalam bentuk kecil-kecil. Hal ini disebabkan
karena saat ini sedang menjamurnya bisnis franchise makanan dan minuman dingin
seperti misalnya teh dalam gelas (teh poci, good tea dll), bubble drink, juice
dan lain sebagainya.
Cara kerja mesin
ice cube ini sangat mudah sekali. Tinggal masukkan saja selang yang sudah
disediakan ke sumber air. Maka mesin ice cube ini akan membuat es batu secara
otomatis.
1.2 Maksud dan Tujuan
1. Mengerti
prinsip kerja Ice Cube Maker
2.
Mengerti dan dapat menggunakan ice cube
maker
3.
Dapat menganalisa perubahan temperature saat icing dan defrost
1.3 Batasan
Masalah
1. Membahas
proses defrost pada ice cube maker
2. Membahas
proses icing pada ice cube maker
BAB
II
TEORI
DASAR
2.1
Pengertian Refrigerasi
Refrigerasi
adalah sebuah proses memindahkan kalor/panas yang terkandung pada suatu benda
atau media dari tempat yang satu ke tempat yang lainnya. Refrigerasi merupakan
dasar dari air conditioning (ac). Secara sistem & komponen utama, tidak ada
perbedaan yang mendasar antara refrigerasi dan ac kecuali temperatur & sistem
kontrolnya. Jika ac bermain ditemperatur tinggi, maka refrigerasi lebih pada
temperatur yang rendah. Namun perbedaan dalam temperatur inilah yang
menyebabkan perbedaan dalam hal penentuan sistem kontrolnya.
Refrigerasi:
Ø Proses
untuk menghasilkan kondisi dingin atau menjaga sesuatu tetap dingin.
Ø Proses
pengambilan panas atau pemindahan panas dari suatu medium yang ingin
didinginkan yang biasanya bertemperatur lebih rendah ke medium dengan
temperatur yang lebih tinggi.
Sistem
refrigerasi adalah suatu gabungan atau perpaduan antara komponen dan peralatan
yang dirangkai menjadi satu kesatuan untuk menghasilkan efek refrigerasi
(pendinginan).
2.2
Bagian-bagian Ice Cube Maker
2.2.1
Kompresor
Kompresor memompa bahan pendingin ke seluruh sistem. Gunanya
adalah untuk menghisap gas tekanan rendah dan suhu terendah dari evaporator dan
kemudian menekan/memampatkan gas tersebut, sehingga menjadi gas dengan tekanan
dan suhu tinggi, lalu dialirkan ke kondensor. Jadi kerja kompresor adalah untuk

2. Menghisap gas bahan pendingin dari evaporator, lalu menaikkan tekanan dan suhu gas bahan pendingin tersebut, dan mengalirkannya ke kondensor sehingga gas tersebut dapat mengembun dan memberikan panasnya pada medium yang mendinginkan kondensor.
Gambar 2.1 Gambar
Kompressor pada Ice Cube Maker
Ada
tiga macam kompresor yang banyak dipakai pada mesin ice cube maker yaitu :
1. Kompresor
Torak, kompresinya dikerjakan oleh torak.
2. Kompresor Rotasi, kompresinya dikerjakan oleh blade atau vane dan roller
3. Kompresor Centrifugal, kompresor centrifugal tidak mempunyai alat-alat tersebut kompresi timbul akibat gaya centrifugal yang terjadi karena gas diputar oleh putaran yang tinggi kecepatannya dan impeller.
2. Kompresor Rotasi, kompresinya dikerjakan oleh blade atau vane dan roller
3. Kompresor Centrifugal, kompresor centrifugal tidak mempunyai alat-alat tersebut kompresi timbul akibat gaya centrifugal yang terjadi karena gas diputar oleh putaran yang tinggi kecepatannya dan impeller.
Ketiga macam kompresor mempunyai keunggulan masing-masing.
Pemakaiannya ditentukan oleh besarnya kapasitas, penggunaannya, instalasinya dan
jenis bahan pendingin yang dipakai.
2.2.
2 Kondensor

Gambar 2.2 gambar Kondensor pada ice
cube maker
2.2.3
Evaporator
Evaporator adalah suatu alat dimana bahan pendingin menguap
dari cair menjadi gas. Melalui perpindahan panas dari dinding – dindingnya,
mengambil panas dari ruangan di
![]() |
Gambar 2.3 gambar Plat Evaporator pada Ice Cube Maker
sekitarnya
ke dalam sistem, panas tersebut lalu di bawa ke kompresor dan dikeluarkan lagi
oleh kondensor.
2.2.4
Strainer
Strainer
biasanya dibuat dari bahan tembaga. Jenisnya ada dua, yaitu strainer kosong
dan strainer yang berisi silica gel. Komponen ini berfungsi untuk
menyaring cairan obat dingin (refrigerant) yang keluar dari kondenser
agar bebas dari kotoran. Hal ini sengaja dilakukan mengingat cairan obat dingin
(refrigerant) akan dialirkan masuk ke lubang yang benar-benar kecil
dengan diameter lubang dalam kurang dari 0,032 inchi. Jika terjadi mampet
karena benda keras, maka pipa kapiler ini harus diganti dengan yang baru,
dengan panjang dan diameter yang sama.
Untuk
jenis strainer yang berisi silica gel, disamping menyaring
kotoran, komponen ini juga dapat menyerap uap air. Apabila ada uap air yang
terjebak dalam sistem, komponen ini akan segera menyerapnya.
![]() |
Gambar 2.4 gambar Strainer pada Ice
Cube Maker
2.2.5
Katup Ekspansi
Keran
ekspansi ada 2 macam
1. Automatic Expansion Valve
2. Thermostatic Expansion Valve

Gambar 2.5 gambar Katup Ekspansi
pada Evaporator
2.3
Bahan Pendingin
Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah di rubah
bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya, dipakai untuk mengambil panas
dari evaporator dan membuangnya di kondensor. Bahan pendingin diantaranya yang
digunakan untuk Ice Cube Maker adalah Refrigerant-404 (R-404).
2.4
Oli Kompresor
Minyak kompresor untuk mesin-mesin pendingin harus mempunyai
sifat-sifat yang khusus untuk keperluan ini. Minyak kompresor dipakai untuk
melindungi dan melumasi bagian-bagian yang bergerak dari kompresor. Karena
dalam kenyataan minyak kompresor selalu berhubungan, bahkan bercampur dengan
bahan pendingin di dalam kompresor dan mengalir bersama-sama ke semua bagian
dari sistem.Minyak harus tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi dari
kompresor dan tetap dapat memberikan pelumasan dan melindungi bagian-bagian
kompresor yang bergerak agar jangan aus dan rusak.
2.5
Bagian-bagian Kelistrikan Ice Cube Maker
2.5.1
Overload Motor Protector (Pengaman Motor)
Dipasang untuk melindungi kompresor, yang memakai bi-metal
dan heater. Bekerjanya dipengaruhi oleh amper yang terlalu besar dan panas dari
motor atau kompresor. Bi-metal ini di hubungkan oleh kontak-kontak, yang dapat
membuka kontaknya apabila amper yang lewat terlalu besar dan panas dari motor
atau kompresor yang terlalu tinggi. Setelah lewat beberapa menit motor dan
kompresor menjadi dingin, dan kontak-kontak dapat berhubungan kembali.
2.5.2
Magnetic Contactor

Magnetic
Contactor adalah suatu switch yang bekerja otomatis, berdasarkan magnit yang
dibangkitkan untuk menghubungkan dan melepas hubungan listrik dari start
capacitor atau lilitan bantu, setelah motor mencapai putaran penuh.
Gambar 2.6 gambar Magnetic Contactor
2.6
Sistem Pemipaan Ice Cube Maker
Pada saat awal proses, water
solenoid valve akan membuka untuk mengisi air di bak penampung air di
Evaporator. Setelah air terisi maka solenoid akan menutup. System refrigerasi
bekerja mendinginkan air di bak penampung. Air disekitar Evaporator kemudian
akan membeku dan semakin lama semakin tebal. Untuk Ice Maker seperti gambar
diatas, ketebalan es hanya diatur oleh sebuah timer. Jadi kalau mau es yg lebih
tebal, waktu untuk proses cooling diperpanjang.




Gambar
2.7 Gambar Sistem Pemipaan pada Ice Cube Maker
Setelah waktu pendinginan/pembekuan
es tercapai, kompresor tetap bekerja dan hot gas bypass solenoid valve akan
membuka, sehingga yang tadinya gas panas dari kompresor masuk ke kondenser
untuk di buang kalornya ke udara dengan bantuan kipas/fan, maka gas panas ini
dilewatkan langsung ke evaporator dan membuang kalor di sekitar evaporator.
Akibatnya temperatur evaporator akan naik diatas titik beku air. Jika
temperatur evaporator sudah melewati titik beku air maka Es yg terbentuk di
sekitar evaporator akan terlepas dan jatuh ke bak penampung Es

Gambar 2.8 Instalasi Listrik Ice Cube Maker
Masuk
dari arus ke sistem control setelah itu output dari sistem kontrol dicabangkan
2 ke kontaktor , setelah kontaktor aktif output dari kontaktor kaki NO
dihubungkan ke kompressor dimana fungsi kontaktor sebagai pengaman . Output
dari NO yang satu lagi dihubungkan ke thermostat dan thermostat dihubungkan ke kompressor
dimana thermostat berfungsi sebagai pengaman untuk kompressor . Pada cabang ke
1 dari sistem kontrolnya dihubungkan ke sakral on/of untuk mengaktifkan ice
cube maker. Pada cabang ke 3 outputnya dihubungkan ke sensor defrost pada besi
plate cetakan es. Pada cabang ke 4 outputnya dihubungkan ke sensor level switch
untuk bak penampung pada ice cube maker.
BAB
III
PERCOBAAN
3.1
Alat – alat
1.
Thermostat
2.
Ice cube maker
3.
Stopwatch
3.2
Prosedur Percobaan
1.
Hubungkan stecker jantan pada ice cube maker ke stecker betina pada dinding
2.
Hidupkan mesin ice cube maker dengan menekan saklar keposisi on
3.
Setelah mesin hidup, sistem tidak akan melakukan proses icing sebelum air penuh
pada tempat penampungan air. Air penuh
dapat diketahui dengan indicator level switch pada bak penampung air. Setelah
air penuh sistem akan melakukan icing secara otomatis.
4.
Catat keterangan-keterangan yang diperlukan
3.3
Data Percobaan
Tabel
3.1 Tabel Hasil Percobaan proses icing
No
|
Suhu Plate (0c)
|
Waktu (menit)
|
1
|
-3
|
20
|
2
|
-6,7
|
18.4
|
3
|
-8
|
13.21
|
Tabel
3.2 Tabel hasil Percobaan proses defrost
No
|
Suhu Plate (0c)
|
Waktu (menit)
|
1
|
14.4
|
4.36
|
2
|
12.6
|
1.46
|
3
|
12.0
|
1.34
|

Gambar
3.9 grafik perubahan temperatur pada proses icing terhadap waktu

Gambar 3.10 grafik
perubahan temperatur pada proses defrost terhadap waktu

Gambar 3.11 Grafik
Perbandingan Temperatur pada proses icing dan defrost terhadap waktu
3.4 Analisa Data
Pada percobaan proses icing
temperatur yang terendah untuk melakukan
proses icing adalah pada percobaan ke 3 yaitu dengan temperatur -8 oc
dengan lama waktu adalah 13,21 menit sedangkan temperatur yang tertinggi pada saat proses icing adalah
pada percobaan yang pertama yaitu -3 0c dengan lama waktu adalah 20
menit.
Pada percobaan proses defrost
temperatur yang tertinggi untuk
melakukan proses defrost adalah pada percobaan yang pertama yaitu dengan
temperatur 14.4 0c dengan lama waktu defrost adalah 4.36 menit
sedangkan temperatur yang terendahnya
saat melakukan proses defrost adalah pada percobaan ketiga yaitu dengan
temperatur 12.0 0c dengan
lama waktu adalah 4.34 menit.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pada percobaan untuk proses
icing, temperatur akan semakin rendah
saat melakukan proses icing berulang-ulang, hal ini disebabkan karena saat mau
melakukan icing selanjutnya plate untuk membuat es sudah berada di kondisi
temperatur yang rendah. Pada percobaan ini temperatur terendahnya adalah -8 0c
dengan waktu 13.21 menit, sedangkan temperatur tertingginya adalah -3 0c
dengan waktu adalah 20 menit.
Pada
percobaan untuk melakukan proses defrost, temperatur akan semakin rendah saat
melakukan proses defrost berulang-ulang. Hal ini disebabkan karena temperatur
saat icing semakin rendah maka temperatur untuk melakukan proses defrost akan
ikut rendah. Pada percobaan ini temperatur terendahnya adalah 12 0c
dengan waktu 4.34 menit, sedangkan temperatur
tertingginya adalah 14,4 menit dengan waktu adalah 4.36 menit
4.2
saran
Sebaiknya saat melakukan
percobaan harus lebih telilti dan berhati-hati agar mendapatkan data yang baik
dan sebaiknya sebelum melakukan percobaan kita terlebih dahulu memeriksa alat
yang ingin digunakan agar data yang di dapat lebih akurat.